Tiba Masanya....Kau Pergi
syahdu sang malam....
berlagukan irama sepi
mengirim gulana dalam taman hati
kegelisahan....
menanti bayangan mu kembali
untuk....
menagih kemesraan mu disisi
biar seketika waktu
aku tega dan pasrah
Kehadiranmu bak tersurat
jelmaanmu bak tersirat
mendambakan ketenangan
mendambakan kegembiraan
mengembalikan kedamaian
kepupusan yang kian hilang
dimamah kejam oleh detik dan waktu
kedatangan mu...
mengalpakan aku pada memori dukaku
mengalpakan aku pada sidia
sang manusia kejam
yang tega leburkan jiwa ragaku
suatu ketika waktu
Tiba masanya
kau pergi.....
duniaku kembali tandus dan gersang
Seperti mentari yg kekurangan cahaya
Tak mampu menghangatkan meski mampu tuk sedikit menerangi
Seperti aku yang kehilangan setengah nyawa
Masih mampu berdiri meski raga terlalu rapuh
Terselip segumpal luka dalam senyumku
Kehilangan yang teramat perih, perih, sangat perih
Tersiksa batin, tersiksa hati, tersiksa seluruh jiwa-jiwaku.
walaupun seketika hadirmu
walaupun penantian itu siksaan
Ku tetap setia....
menjadi penunggu abadi
hingga kehujung nyawaku
walau tanpa kesedaranmu
No comments:
Post a Comment