Kau Hanya Sebuah Ilusi Cuma....
Aku....
tertatih-tatih mencari sebuah pengertian
cuba memahami setiap liku perjalanan
kehidupan semalam dan untuk esuk
terjerat dalam kebingungan
waktu yang merenggut manisnya kehidupan
kegagalan adalah sesuatu yang biasa
waktu tersulit dalam hidup
adalah ketika aku harus menerima kenyataan
ketika seseorang yang sangat bererti pergi
perlukah aku terus meratapi bersedih?
Aku....
merasakan kehidupan ini suatu misteri
tak mampu diungkai untuk mendefinisikan
ternyata tak bisa ku mengerti
hanya bisa melihat dan merasainya
Kemana diriku sesungguhnya?
Memang hati lebih dari kata terserah
kelmarin....
hari ini....
dan esuk....
seakan tetap sama dan apa adanya
digalangi dengan kebodohan sendiri
Aku....
sesungguhnya bukan lelaki dayus
aku masih miliki maruah dan hargai diri
aku bisa berdikari tanpa sesiapa pun
persetan dengan cinta dan kasih sayang
bukan itu yang ku damba dan ku tagihkan
aku pernah kehilangan cinta
aku pernah kehilangan kasih dan sayang
biar pun hati terpasung dalam kesepian
biar pun kesedihan dengan kesendirian
aku bisa Menghempaskan semua khayalan kepahitan
Aku....
terbangun dari panjangnya malam
perlahan-lahan aku bergerak
berdiri dan ku buka jendela kehidupan
masih tersirat cahaya kebahagian rupanya
menyinari dengan megahnya
terhenti saja lamunanku
kehadiranmu bagai bayu yang lalu
bersama sepoi-sepoi bahasa egoismu
sekadar pendingin bahangan kekalutan jiwa
tiada pengertian apa-apa, tiada keikhlasan
kau hanya sebuah ilusi cuma
No comments:
Post a Comment