Kedamaian apa yang kucari
andai jiwa tetap di badai gelora
ketenangan apa yang ku tagih
andai hati tetap di pukul gelombang
kemesraan apa yang ku harapkan
andai tak bisa untuk dimiliki
umpama tsunami yang tak dijangkakan
Kehidupan...
tak bisa ku gapai apa-apa
tak bisa di mengertikan
haruskah aku terus bersendiwara
melakonkan babak-babak sinis
di sebalik lara yang bersarang
kapan ada noktahnya
Kenapa kamu masih ujud
kenapa aku masih tidak bisa hindari
kenapa aku masih di belenggu
Ya! Allah, Ya! Allah
kenapa aku harus terus begini
tersiksa dan terus tersiksa
kenapa mesti aku?
Di mana keegoanku
satu anugerah yang tak ternilai ujudnya
suatu ketika dulu berada di puncak
di mana kamu saat-saat aku begini
ayuh! dabikkan dadamu
pamerkan kehebatanmu saperti ketika dulu
kenapa sujud menyembah bumi
Tanpamu,
kucar kacir kehidupan
saperti apa yang ku alami kini
kau jua ditelanjangi oleh keadaan
aduh!
aku malu pada diri sendiri
kerana cuba mendambakan keegoanku
Ternyata kau tak bisa mengatasi
segala-galanya
sungguh, amat memalukan...
No comments:
Post a Comment